PEMBEKALAN KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT TERPADU (KPMT) STAIM 2024: Mengekspresikan Potensi Public Speaking Sejak Dini Generasi Qurani
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ula (STAIM) mengadakan Pembekalan Kuliah Pengabdian Masyarakat Terpadu (KPMT) pada tanggal 29-30 Juli 2024. Bertempat di Gedung 1, Lantai 3, STAIM, acara ini mengusung tema “Mengekspresikan Potensi Public Speaking Sejak Dini Generasi Qurani”, bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan tugas pengabdian masyarakat dengan keterampilan komunikasi yang efektif dan pengetahuan yang mendalam.
Hari Pertama: Memulai dengan Penuh Semangat
Acara dimulai dengan pembukaan resmi pada pukul 13.00 WIB, dibuka oleh Bapak Dr. Zainal Arifin, M.Pd.I dan dipandu oleh Mbak Michel sebagai MC. Pembukaan dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh Mbak Nawa, yang menambah suasana khidmat acara. Peserta kemudian bersama-sama menyanyikan lagu-lagu kebangsaan “Indonesia Raya,” “Mars STAIM,” dan “Syubanul Wathon” dengan dipandu oleh Mbak Enjel. Nyanyian ini tidak hanya menumbuhkan semangat nasionalisme tetapi juga meningkatkan rasa kebersamaan.
Setelah pembukaan, sambutan-sambutan disampaikan oleh Bapak Dr. Zainal Arifin, M.Pd.I, selaku rektor STAIM memberikan gambaran tentang tujuan dan harapan dari kegiatan KPMT. Acara dilanjutkan dengan doa untuk memohon kelancaran dan keberkahan bagi seluruh rangkaian kegiatan.
Materi pertama disampaikan oleh Bapak Dr. Zainal Arifin, M.Pd.I, didampingi oleh Bapak Aan Nasrullah, S.Pd., ME, mengenai “Kebijakan STAIM dalam KPMT”. Penjelasan ini memberikan dasar yang kuat tentang bagaimana STAIM mengelola dan mengarahkan kegiatan pengabdian masyarakat sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Pada pukul 14.30 WIB, Ibu Sri Widjajanti mewakili Bapak Camat Gondang, beliau berasal dari Desa Campur, Kecamatan Gondang, memaparkan “Profil Desa di Kecamatan Gondang”. Sesi ini meliputi struktur organisasi desa, inovasi UMKM yang dikenal dengan istilah UMIGO (Usaha Mikro Gondang), dan kegiatan rutin “Sareng Tandang” yang diadakan setiap hari Senin. Informasi ini sangat penting untuk memahami konteks sosial dan ekonomi desa tempat peserta KPMT akan beraksi.
Sesi terakhir hari pertama adalah diskusi antara Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan peserta KPMT. Diskusi ini bertujuan untuk merencanakan tindak lanjut kegiatan di lapangan, memastikan semua peserta memiliki pemahaman yang jelas mengenai tugas dan tanggunjawab mereka, serta strategi pelaksanaan yang efektif.
Hari Kedua: Mendalami Metode dan Penyusunan Program
Hari kedua kegiatan dimulai pada pukul 13.00 WIB dengan materi pertama adalah Metode ABCD (Asset Based Community Development) yang disampaikan oleh Ibu Dr. Yuni Masrifatin, MA. dan didampingi oleh Bapak Mukhamat Saini, S.Fil.I MA. Metode ABCD (Asset-Based Community Development) adalah pendekatan penting dalam pengembangan masyarakat yang menekankan pada pemanfaatan aset dan sumber daya yang ada di masyarakat.
Materi berikutnya adalah “Penyusunan Program dan Pembuatan Laporan KPMT” yang disampaikan oleh Ibu Lulud Wijayanti, S.Si., M. SM. dengan di dampingi Ibu Lilis Rahmawati, M.Pd.. Dalam sesi ini, peserta belajar tentang bagaimana merancang program pengabdian yang terstruktur dan efektif serta bagaimana menyusun laporan yang komprehensif. Pengetahuan ini penting untuk memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat dievaluasi dengan baik dan memberikan manfaat maksimal.
Sesi terakhir membahas tentang “Program PMB dalam KPMT”. disampaikan oleh Bapak M. Umar Fauzi, M.Pd.I dan didampingi oleh Bapak Aan Nasrullah, S.Pd., ME. Materi ini menjelaskan bagaimana program PMB (Penerimaan mahasiswa baru) dapat diintegrasikan dalam kegiatan KPMT untuk meningkatkan kualitas dan dampak pengabdian.
Acara diakhiri dengan doa penutup. Doa ini merupakan penutup yang memohon agar semua usaha dan kegiatan yang telah dilakukan mendapatkan berkah dan keberhasilan. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh, kami yakin para peserta KPMT akan siap menjalankan tugas mereka dengan penuh dedikasi, memberikan kontribusi yang berarti, dan mewujudkan generasi Qurani yang unggul.
“Ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan kita, dan pengabdian adalah jembatan yang menghubungkan pengetahuan dengan manfaat nyata bagi masyarakat. Semoga setiap langkah yang kita ambil membawa berkah dan memberi dampak positif bagi umat. “
0 Comments